Senin, 25 November 2013

WANITA PERTAMA YANG MASUK SURGA.

Suatu hari putri rasulullah SAW, Fatimah Az Zahrah bertanya pada rasulullah SAW : siapakah wanita pertama yang masuk surga setelah Ummahatul mu’minin (istri-istri Nabi Muhammad SAW) ? Rasulullah SAW bersabda : ialah Muti’ah.

Kemudian fatimah Az Zahrah mencari wanita yang bernama Muti’ah tersebut. Setelah berhari-hari fatimah menemukan kediaman dari wanita tersebut. Kemudian atas izin dari suaminya Ali bin abi thalib fatimah mengajak hasan kerumah wanita ersebut dipagi hari. Sesampainya dirumah fatiamah mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Fatimah           :“Assalmualaikum ya ahlil bait”
Mutiah            :Waalaikum salam, siapakah diluar?
Fatimah           : fatimah binti Muhammad SAW.
Muti’ah           : Alhamdulillah, hari ini putraku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.
Maka segeralah mutiah membuka pintu rumahnya, dan ketika itu pula mutiah melihat fatimah bersama hasan putanya. Dan seketika itu pula fatimah kaget karena mutiah menutup pintu rumahnya kembali.
Fatimah           : ada apa gerangan wahai muti’ah? kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu? Apakah engkau tidak mengijinkan aku mengunjungi dan bersilatrahim ke rumahmu?
Mutiah            : wahai putri rasulullah, bukannya aku tidak menijinkan engkau masuk kerumahku. Karena keberadaan engkau bersama putramu yang menurut ajaran rasulullah tidak memperbolehkan seorang istri memperbolehkan seorang laki-laki masuk kedalam rumas selagi suami keluar tanpa seizin suaminya. Kembalilah besok sore, saya mintakan ijin dulu kepada suamiku.
Tersentaklah hati fatimah mendengar perkataan wanita mulia ini, bahwa argumen mutiah sesuai dengan apa yang disabdakan ayahnya (Muhammad SAW). Dan berencana kemabli lagi besok sore.
Pada hari berikutnya berencana berangkat, namun husein adik hasan merengek minta ikut. Dan kejadian dihari pertama terulang kembali. Karena yang dimintakan izin hanya hasan saja sedangkan husein belum mendapatkan izin dari suaminya.
Pada hari yang ketiga, kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang ke rumah Mutiah pada sore hari. Namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan, dia terkagum. Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang dipunyai dengan bau yang harum, sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona.
Dalam kondisi seperti itu, Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap-siap menyambutnya. Subhanallah, kita merindukan istri yang demikian. Yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi, sudah berdandan, sudah memakai pakaian yang bagus, dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah, jadikanlah istri-istri kami seperti Mutiah.
Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah. Dan pada hari yang keempat, Fatimah datang kembali ke rumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada di rumah atau sudah pulang dari kerja. Dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang, suami Mutiah baru saja sampai di rumah pulang dari kerja.
Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya ke rumahnya. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibanding dengan yang dihadapinya sejak hari pertama. Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya, sambil menuntun suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya, dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi. Dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya. Subhanallah... Tsumma Subhanallah.
Selesai memandikan suaminya, Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan. Dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan, Mutiah masuk ke dalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan.
"Wahai suamiku, seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu. Sekiranya engkau tidak menyukai dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat, maka cambuklah diriku."
Tanpa bertanya apa-apa, Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW. tentang wanita pertama penghuni surga setelah para istri Nabi yaitu Mutiah.
Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang sholihah. Seperti yang ada pada diri Mutiah, yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki surga Allah SWT.

Wallahu a'lam bish shawab

0 komentar:

Posting Komentar