Islam my way of life

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

maakatul mukarromah

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

indonesiaku islamku

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

al quranul karim

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

kumpulan doa

doa berfungsi untuk menunjukkan keagungan Allah swt kepada hamba-hambaNya yang lemah. Dengan doa seorang hamba menyadari bahwa hanya Allah yang memberinya nikmat, menerima taubat, yang memperkenankan doa-doanya.

Senin, 25 November 2013

WANITA PERTAMA YANG MASUK SURGA.

Suatu hari putri rasulullah SAW, Fatimah Az Zahrah bertanya pada rasulullah SAW : siapakah wanita pertama yang masuk surga setelah Ummahatul mu’minin (istri-istri Nabi Muhammad SAW) ? Rasulullah SAW bersabda : ialah Muti’ah.
Kemudian fatimah Az Zahrah mencari wanita yang bernama Muti’ah tersebut. Setelah berhari-hari fatimah menemukan kediaman dari wanita tersebut. Kemudian atas izin dari suaminya Ali bin abi thalib fatimah mengajak hasan kerumah wanita ersebut dipagi hari. Sesampainya dirumah fatiamah mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Fatimah           :“Assalmualaikum ya ahlil bait”
Mutiah            :Waalaikum salam, siapakah diluar?
Fatimah           : fatimah binti Muhammad SAW.
Muti’ah           : Alhamdulillah, hari ini putraku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.
Maka segeralah mutiah membuka pintu rumahnya, dan ketika itu pula mutiah melihat fatimah bersama hasan putanya. Dan seketika itu pula fatimah kaget karena mutiah menutup pintu rumahnya kembali.
Fatimah           : ada apa gerangan wahai muti’ah? kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu? Apakah engkau tidak mengijinkan aku mengunjungi dan bersilatrahim ke rumahmu?
Mutiah            : wahai putri rasulullah, bukannya aku tidak menijinkan engkau masuk kerumahku. Karena keberadaan engkau bersama putramu yang menurut ajaran rasulullah tidak memperbolehkan seorang istri memperbolehkan seorang laki-laki masuk kedalam rumas selagi suami keluar tanpa seizin suaminya. Kembalilah besok sore, saya mintakan ijin dulu kepada suamiku.
Tersentaklah hati fatimah mendengar perkataan wanita mulia ini, bahwa argumen mutiah sesuai dengan apa yang disabdakan ayahnya (Muhammad SAW). Dan berencana kemabli lagi besok sore.
Pada hari berikutnya berencana berangkat, namun husein adik hasan merengek minta ikut. Dan kejadian dihari pertama terulang kembali. Karena yang dimintakan izin hanya hasan saja sedangkan husein belum mendapatkan izin dari suaminya.
Pada hari yang ketiga, kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang ke rumah Mutiah pada sore hari. Namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan, dia terkagum. Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang dipunyai dengan bau yang harum, sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona.
Dalam kondisi seperti itu, Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap-siap menyambutnya. Subhanallah, kita merindukan istri yang demikian. Yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi, sudah berdandan, sudah memakai pakaian yang bagus, dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah, jadikanlah istri-istri kami seperti Mutiah.
Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah. Dan pada hari yang keempat, Fatimah datang kembali ke rumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada di rumah atau sudah pulang dari kerja. Dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang, suami Mutiah baru saja sampai di rumah pulang dari kerja.
Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya ke rumahnya. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibanding dengan yang dihadapinya sejak hari pertama. Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya, sambil menuntun suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya, dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi. Dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya. Subhanallah... Tsumma Subhanallah.
Selesai memandikan suaminya, Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan. Dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan, Mutiah masuk ke dalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan.
"Wahai suamiku, seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu. Sekiranya engkau tidak menyukai dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat, maka cambuklah diriku."
Tanpa bertanya apa-apa, Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW. tentang wanita pertama penghuni surga setelah para istri Nabi yaitu Mutiah.
Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang sholihah. Seperti yang ada pada diri Mutiah, yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki surga Allah SWT.

Wallahu a'lam bish shawab

BERCERMIN PADA KESABARAN UTSMAN DAN KOKOHNYA UMAR



"Dan berilah perumpamaan kepada mereka(manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (Q.S. Al Kahfi: 45)
Al Qur'an menjadi kiblat dan teladannya. Karena itulah menjadikan murninya ibadah dan keagungannya. Seorang laki-laki yang kaya raya, dipenuhi dengan kekayaan duniawi di sekitarnya tapi tetap teguh dan kuat dijalan Allah. Atas kesabarannya menahan diri dari kemewahan dunia, ia habiskan waktu siangnya untuk puasa dan malamnya untuk mendekatkan dirinya dengan Sang Pemilik segalanya. Tidak tergoda dengan berbagai makanan lezat dan empuknya tempat tidur mewah, hanya karena perasaan cintanya pada Allah. Dia adalah seorang laki-laki yang telah mendapat dua orang putri dari seorang manusia pilihan Rasulullah saw, yaitu Utsman bin Affan.
Laki-laki kaya raya ini telah menemukan obat mujarab penangkal godaan duniawi, yaitu dengan kedekatan dirinya pada Allah dan Al Qur'an. Ayat di atas yang selalu membuatnya berguncang dan selalu di ulang-ulangnya. Seorang manusia yang hanya menganggap kekayaan dunia seperti daun kering, kecuali jika dibelanjakan dijalan Allah maka akan berubah menjadi kebaikan dan pahala yang besar.
Kesabaran yang perlu perjuangan besar adalah saat kita berada di puncak kejayaan, terlalu banyak pilihan hingga kita terlalu sulit untuk menjadikan diri ini tidak terlena dengan indahnya dunia. Hanya jiwa yang besar dan kokoh yang selalu dalam dekapan Allah, mampu selamat dari gemerlap dunia. Sabarnya Utsman yang membuat perjanjian dengan dirinya untuk membebaskan hamba sahaya setiap hari Jum'at, dan membantu penduduk mekah saat masa paceklik. Semua dilakukannya untuk mengharap keridhaan Tuhannya.
Utsman seorang yang sangat unik dan luar biasa, memiliki kasih sayang yang sangat besar dan senang dengan menyambung silaturahim. Itu adalah cerminan dari dekatnya hubungan dengan Allah di waktu siang dan malamnya. Banyaknya puasa dan kekuatan bangun di malam harinya.
Dan sekarang mari kita bercermin kepada seorang Umar bin Khattab, kekokohan 'azamnya untuk merubah diri lebih baik. Dan inilah ungkapan yang sering diulangnya:

"Dahulu engkau amatlah rendah, lalu Allah tinggikan kedudukanmu, dahulu engkau sesat kemudian Allah berikan petunjuk kepadamu, dahulu engkau hina, kemudian Allah muliakan dirimu. Maka, apakah yang akan engkau katakan kepada Tuhanmu esok (di akhirat)?"
Dialah manusia yang sangat lembut hatinya, saat menjadi imam shalat tangisnya yang terdengar hingga shaf terakhir. Yang selalu mencucurkan airmata di setiap suapan makanan lezat, minuman dingin yang menyegarkan. Seorang laki-laki yang benar-benar takut akan kebesaran Allah, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan penuh penghormatan dan rasa malu bila menghadap-Nya dalam keadaan kekurangan.
Padahal Rasulullah telah mengabarkan jaminan surga baginya. Namun ia sungguh lebih kuat dari semua syahwat dan godaan, hingga seolah-olah ia benar-benar ma'shum (terjaga) dari segala kesalahan. Ia sangat takut, berhati-hati dan malu kepada Allah.
Bagaimana ia mencontoh Rasulullah yang memenuhi malamnya dengan tahajjud dan beribadah pada-Nya, serta siangnya dipenuhi dengan puasa dan jihad. Inilah penghormatan sebaik-baik penghormatan. Inilah ungkapan rasa syukur kepada Allah dengan sebaik-baik syukur. Hubungannya dengan Allah bukan karena ketakutan akan siksanya tetapi karena kecintaan dan pengagungan kepada Allah dan rasa malu pada-Nya.
Ia senantiasa memacu dirinya melampaui batas kemampuannya untuk meraih sebanyak-banyak makrifat dan syukur kepada sang penciptanya. Rasa malunya kepada Allah telah menjauhkannya dari kemewahan dunia, bahkan dari ketenangan dunia. Ia dan keluarganya tidak mau makan kecuali makanan pokok untuk kekuatan tubuhnya, tidak pula menginginkan kehidupan kecuali sekadarnya.
Dengan cermin yang begitu mempesona itu, semoga mampu menjadikan diri kita terpacu untuk melakukan kebaikan dan meluruskan niat karena kecintaan kita kepada Allah. Bersama-sama kita berlomba dalam kebaikan, mengingatkan dalam kebenaran. Mengingatkan akan adanya akhirat, dan perhitungan amal serta pertanggungjawaban setiap amalan.
"Bacalah catatan amalmu, cukuplah dirimu sendiri hari ini sebagai penghisab terhadapmu," (QS. Al Isra: 14)
Setiap saat memantau diri dan setiap amalan kita. Apakah yang telah kita berikan kepada Allah? Apakah telah cukup bekal kita untuk menghadap-Nya?

"Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kalian dengan sia-sia dan sesungguhnya kalian akan dikembalikan?"(QS Al Mukminun: 115)
Berharap kita kembali kepada-Nya dengan sebaik-baik iman, Islam dan ketaqwaan. Hingga Allah ridha dan masukkan kita ke dalam surga-Nya. Aamiin.